Kakek Penyerang Masjid di Prancis Dijerat 3 Sangkaan
Jakarta, CNN Indonesia -- Claude Sinke, seorang kakek berusia 84 tahun di Prancis dijerat dengan sangkaan percobaan pembunuhan, pembakaran dan kekerasan menggunakan senjata api. Delik itu dituduhkan kepadanya setelah dia menyerang sebuah masjid di wilayah Bayonne pada Senin lalu.Dilansir AFP, Kamis (31/10), penyidik yang menginterogasi menyatakan Sinke menyerang masjid itu dengan alasan untuk membalas dendam akibat kebakaran Katedral Notre-Dame di Paris pada April lalu. Dia menyalahkan umat Muslim terkait kejadian itu.
Meski demikian, penyidik mencurigai tersangka mengidap gangguan kejiwaan. Saat ini Sinke terancam hukuman penjara seumur hidup atas perbuatannya.
Sinke melemparkan bom molotov kemudian melepaskan tembakan ke arah masjid. Akibatnya, dua orang mengalami luka-luka.
Sinke adalah mantan calon anggota legislatif dalam bursa pemilihan regional pada 2015 lalu. Dia mewakili Partai Front Nasional yang merupakan partai beraliran sayap kanan.
Sinke telah mengakui perbuatannya, baik penembakan maupun upaya pembakaran terhadap sebuah mobil yang berada di depan masjid. Ia juga mengakui memiliki tiga buah senjata api standar militer.
Presiden Emmanuel Macron mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter bahwa dirinya mengutuk keras serangan yang ia sebut mengerikan tersebut.
Menteri Dalam Negeri, Christophe Castaner, lalu memberikan solidaritas dan dukungan bagi komunitas Muslim di negaranya.
Sedangkan pemimpin Partai Front Nasional, Marine Le Pen, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang sangat buruk dan sangat berlawanan dengan nilai-nilai dalam gerakan partainya.
Ekstremisme dalam agama menjadi perdebatan di Prancis, seiring dengan banyaknya serangan yang dilakukan kelompok radikal sejak 2015 silam.
Serangan itu meliputi pembakaran, peledakan bom, granat serta penembakan di sejumlah masjid setelah serangkaian serangan yang dilancarkan oleh kelompok radikal Islam. Salah satunya adalah penyerangan yang dilakukan di kantor redaksi majalah satir Charlie Hebdo.
Meski begitu, serangan ke sejumlah masjid sebelumnya sudah terjadi beberapa kali.
Pada 2007, 148 batu nisan umat Muslim di dalam pemakaman militer nasional yang terletak di dekat Arras dicorat-coret dengan berbagai tulisan yang menghina Islam dan gambar kepala babi.
Pada Maret tahun ini, sejumlah pekerja bangunan sebuah masjid di kota Bergerac menemukan sebuah kepala babi dan darah binatang yang diletakkan di depan pintu masuk. (ayp/ayp)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kakek Penyerang Masjid di Prancis Dijerat 3 Sangkaan"
Post a Comment